Saat ini dikenal luas pemikiran
tentang kekuatan persepsi di luar pancaindera yang dikenal sebagai intuisi dan
diacu sebagai indera keenam. Lingkungan akademis telah memberikan uraian
teoritis secara rinci tentang subjek ini. Yang akan saya ungkapkan di sini
adalah yang bersifat konkret dan praktis. Saya tidak hanya sering menggunakan
sumber ini, bahkan saat ini pun saya sedang menggunakannya.
Terhadap orang yang memperlakukan
sumber ini sebagai sesuatu yang asing, saya hanya dapat mengatakan bahwa mereka
kehilangan berkahNya yang paling dahsyat, suatu berkah yang bisa kita gunakan
sekehendak kita dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Terhadap
pernyataan para intelektual masa kini yang mengungkapkan `Tuhan sudah mati', saya
hanya bisa mengatakan, "Andalah yang mati karena Anda gagal membuka pintu
hidup Anda bagi Dia yang imanen sekaligus transenden."
Kebanyakan tulisan saya diketik pada
pagi hari antara pukul empat atau lima
hingga pukul tujuh atau delapan. Di tengah kesunyian dini hari itu, saya
belajar untuk memanggil kekuatan dalam diri kita agar memberikan ilham,
bimbingan dan pengarahan yang saya perlukan.
"Pada tingkat pengenalan
terhadap diri kita yang sebenarnya," kata Ralph Waldo Trine, "yakni
ketika terwujud kesatuan hidup kita dengan Kehidupan Tak Berhingga dan pada
saat kita membuka diri kita, maka suara intuisi ini terdengar jelas; dan pada
saat kita mengenali, mendengarkan dan mematuhinya, maka hal ini menjadi lebih
jelas lagi, sampai tiba saatnya suara ini menjadi tepat, mutlak tepat dalam
memberikan bimbingannya."
0 Komentar