Ticker

6/recent/ticker-posts

PROPOSAL TESIS



PENGARUH KOMUNIKASI, PENGALAMAN KERJA DAN SIKAP PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH
  
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Berdasarkan sistem tata pemerintahan yang berlaku pada pemerintah daerah adalah pembagian unit kerja yang disebut dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang merupakan unit pelaksana kegiatan pemerintahan daerah, salah satu unit kerja pada Pemerintah Kota Banjarbaru adalah Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru, Kedudukan Sekretariat Daerah didasarkan kepada Peraturan Daerah Kota Banjarbaru No.10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kota Banjarbaru, Sekretariat Daerah adalah SKPD yang mempunyai kedudukan sebagai unsur staf pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Walikota.
Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan tugas-tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, maka Sekretaris Daerah mempunyai fungsi :
a.         Penyusun kebijakan pemerintahan daerah;
b.         Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah;
c.         Pengkoordinasian pelaksanaan bidang hukum dan perundang-undangan, organisasi dan tatalaksana, hubungan masyarakat dan protokol serta pemerintahan umum lainnya yang tidak termasuk dalam tugas Dinas dan Lembaga Teknis Daerah;
d.         Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;
e.         Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah.
Sebagaimana salah satu lembaga atau organisasi dalam menyelenggarakan berbagai tugas dan fungsi untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan pemerintah daerah, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, karena lembaga atau instansi merupakan suatu sistem yang mempunyai banyak komponen dan tiap komponen saling berhubungan atau mempunyai keterkaitan sam sania Iainnya. Oleh karena itu, setiap komponen mempunyai fungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Salah satu dan faktor yang sangat mempengaruhi akan keberhasilan suatu organisasi adalah para pegawai organisasi yang bersangkutan. Pegawai merupakan ujung tombak dan variabel terpenting untuk mencapal tujuan, khususnya terkait dengan kinerja organisasi.
The Right Man in ihe Right Place” dan “The Man Behind The Gun”, dimana di dalainnya terkandung makna yang sangat dalam, bahwa organisasi akan sangat tergantung pada peran pegawainya. Dibanyak pertemuan dan seminar biasanya selalu dibahas tentang sumber daya manusia (SDM), yang mana tujuannya adalah menyampaikan bagaimana sebaiknya meminit pegawai secara optimal untuk memberikan kontribusi sebesar-besarnya dalam mencapai misi dan vlsi sebuah organisasi, dengan tetap memperhatikan kebutuhan pegawai. Untuk menggerakkan organisasi, harus ada kerjasama di antara manusia atau orang-orang yang ada daiam organisasi. Suatu kerjasama dapat diwujudkan, apabila orang-orang yang ada di dalam organisasi saling berhubungan ataupun mengadakan interaksi satu sama lainnya. dalam hal ini, komunikasi interpersonal termasuk di dalamnya. Sebagai ilustrasi, di era kompetisi, para pegawai dituntut bekerja profesional, yang sesuai dengan keterampilan, pengetahuan serta sikap yang baik, dalam menyelesaikan pekerjaan yang diembannya.
Keberhasilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan akan mendatangkan rasa puas di dalam dirinya dan sekaligus dapat menumbuhkan rasa kepercayaan rekan sekerja serta atasannya. Kepuasan kerja merupakan generalisasi sikap-sikap terhadap pekerjaan yang didasarkan atas aspek-aspek pekerjaan yang bermacam-macam. Sekelompok karakteristik yang menunjukkan sikap terhadap pekeijaan adalah gaji/upah, kondisi keija, pengawasan, teman sekerja, isi pekerjaan, jaminan kerja serta kesempatan promosi. Sudah tentu, hal ini akan menjadi modal utama bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya di masa datang. Usaha pengembangan karir bagi seorang pegawai menuntut sikap tertentu dalam pekerjaan. Sikap yang dimaksud adalah sikap yang mendukung pada pelaksanaan tugasnya sebagai seorang pegawai. Sikap seseorang terhadap suatu obyek, akan sangat menentukan perilakunya terhadap obyek tersebut. Untuk itu, para pegawai sangat diharapkan sekali memiliki sikap yang bersungguh-sungguh, rajin, tekun, mernpunyai semangat kerja yang tinggi dan menghargai kerja orang lain. Apabila seorang pegawai memiliki sikap demikian, maka kemungkinan besar pegawai tersebut akan lebih berhasil dalam menjalankan tugasnya.
Mengingat berperannya sikap dalam membentuk perilaku para pegawai untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan, maka pihak-pihak yang berwenang dalam meningkatkan mutu kerja pegawal, hendaknya tidak mengabaikan faktor-faktor sikap ini dalam melakukan pembinaannya. Pembinaan yang dilakukan, hendaknya mengacu kepada perubahan positif dari sikap para pegawai sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Usaha kearah perubahan sikap yang positif, tentu akan berhubungan dengan berbagai faktor. Salah satu dan faktor-faktor yang terkait dengan perubahan sikap tersebut adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal ini menyangkut pembicaraan antara seorang pegawai dengan pegawai lainnya, dimana diantara masing-masing pegawai dapat melihat, mendengar, tertawa, tersenyum dan menyampaikan sesuatu kepada yang lain. Setiap komunikasi yang dilakukan mempunyai makna dan tujuan tertentu. Melalui komunikasi interpersonal dapat mernbantu hubungan yang lebih balk antara satu pegawai dengan pegawai lainnya, namun sebaliknya dapat pula memperburuk hubungan, apabila komunikasi intepersonal yang dilakukan menyinggung perasaan lawan bicaranya. Komunikasi interpersonal yang teajadi antara pegawai dalam lingkungan kerja, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap faktor lain dalam organisasi.
Dampak dari komunikasi antara lain adalah kepuasan kerja dan sekaligus memberikan dampak terhadap peningkatan produksi. Hal mi sekaligus akan berpengaruh pula terhadap sikap kerja pegawai, ada hubungan yang positif antara ketepatan komunikasi yang berkenaan dengan tugas, kemanusiaan dan pembaharuan dengan kepuasan keija dan hash yang dicapai. Sedangkan ketidakpuasan kerja disebabkan oleh dua hal, yaitu apabila orang tersebut tidak dapat mendapatkan informasi yang dibutuhkannya untuk melakukan pekerjaan dan hubungan sesama teman sekeija yang kurang balk.
Gambaran tersebut di atas, memberikan isyarat bahwa bila komunikasi berlangsung secara efektie atas komunikasi, isi dan kelengkapan pesan serta frekuensi komunikasi interpersonal, akan memberikan pengaruh positif terhadap sikap pegawai dalam bekerja. Sedangkan faktor lain yang mempengaruhi sikap atau perilaku pegawai adalah pengalaman kerja dan pegawai itu sendiri. Sebagai ilustrasi, seseorang yang akan menduduki posisi tertentu atau kerja tertentu, biasanya harus memiliki persyaratan yang dibutuhkan untuk posisi atau pekerjaan itu. Salah satu syarat utama, biasanya dilihat dari segi pengalaman kerja yang bersangkutan. Misalnya, seseorang diangkat menduduki jabatan kepala bagian pada instansi atau organisasi dapat dilihat melalui pengalaman keijanya, apakah ia sudah pernah menjabat Kepala Bagian atau Kepala Sub Bagian, disamping faktor lainnya.
Demikian pula pegawai yang baru diangkat, biasanya mereka belum bisa langsung menduduki jabatan atau posisi penting, walaupun ia memiliki persyaratan lainnya dengan baik, seperti pendidikan atau ijazah. Mereka tersebut baru diperkenankan untuk memperoleh kesempatan bila dilihat atau dinilai telah memiliki pengalaman dalam bidang yang nantinya ditempati.
Pengalaman kerja menyangkut tentang apa yang dirasakan seorang pegawai dalam bekerja. Pengalaman kerja ini ada yang bersifat menyenangkan dan menggembirakan, serta sebaliknya. Dengan demikian, sikap pegawai terbadap pekerjaan akan berkaitan dengan komunikasi interpersonal yang dilakukan dan pengalaman kerja yang dimiliki.
Berdasarkan fenomena tersebut maka ……… …………… ……………… …………. ……… …………… ……………… ………….……… …………… ……………… ………….……… …………… ……………… …………..
1.2.   Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari uraian tersebut di atas yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.         Apakah terdapat pengaruh secara simultan antara variabel komunikasi, pengalaman kerja dan sikap pegawai terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah ?
2.         Apakah terdapat pengaruh secara parsial antara variabel komunikasi, pengalaman kerja dan sikap pegawai terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah ?
3.         Mana diantara variabel yang berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah ?
1.3.   Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan antara komunikasi, pengalaman kerja dan sikap pegawai terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah.
2.      Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial antara komunikasi, pengalaman kerja dan sikap pegawai terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah.
3.      Untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah.
1.4.   Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :
1.         Aspek Akademis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan referensi bagi pihak-pihak yang berminat melakukan penelitian selanjutnya.
2.         Aspek Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Memberi kontribusi dalam pengembangan khasanah ilmu pengetahuan terutama terkait dengan manajemen sumber daya manusia sehingga dapat memperkuat teori-teori tentang komunikasi, pengalaman kerja dan sikap pegawai serta kinerja pegawai.
3.         Aspek Praktis
Sebagai informasi bagi Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru untuk bahan pengambil keputusan manajerial pengelolaan sumber daya manusia.

Posting Komentar

0 Komentar