PENGARUH KOMUNIKASI, PENGALAMAN
KERJA DAN SIKAP PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan sistem tata pemerintahan yang berlaku pada pemerintah daerah
adalah pembagian unit kerja yang disebut dengan
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang merupakan unit pelaksana kegiatan
pemerintahan daerah, salah satu unit kerja pada Pemerintah Kota Banjarbaru
adalah Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru, Kedudukan Sekretariat Daerah
didasarkan kepada Peraturan Daerah Kota Banjarbaru No.10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat
DPRD Kota Banjarbaru, Sekretariat Daerah adalah SKPD
yang mempunyai kedudukan sebagai unsur staf pemerintah daerah yang dipimpin
oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Walikota.
Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyusun
kebijakan dan mengkoordinasikan tugas-tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, maka Sekretaris Daerah
mempunyai fungsi :
a.
Penyusun kebijakan pemerintahan daerah;
b.
Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Dinas Daerah dan
Lembaga Teknis Daerah;
c.
Pengkoordinasian pelaksanaan bidang hukum dan
perundang-undangan, organisasi dan tatalaksana, hubungan masyarakat dan
protokol serta pemerintahan umum lainnya yang tidak termasuk dalam tugas Dinas
dan Lembaga Teknis Daerah;
d.
Pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;
e.
Pembinaan administrasi dan
aparatur pemerintahan daerah.
Sebagaimana salah satu lembaga atau organisasi dalam menyelenggarakan
berbagai tugas dan fungsi untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan pemerintah
daerah, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, karena lembaga atau instansi
merupakan suatu sistem yang mempunyai banyak komponen dan tiap komponen saling
berhubungan atau mempunyai keterkaitan sam sania Iainnya. Oleh karena itu,
setiap komponen mempunyai fungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Salah
satu dan faktor yang sangat mempengaruhi akan keberhasilan suatu organisasi
adalah para pegawai organisasi yang bersangkutan. Pegawai merupakan ujung
tombak dan variabel terpenting untuk mencapal tujuan, khususnya terkait dengan
kinerja organisasi.
“The Right Man in ihe Right Place”
dan “The Man Behind The Gun”, dimana
di dalainnya terkandung makna yang sangat dalam, bahwa organisasi akan sangat
tergantung pada peran pegawainya. Dibanyak pertemuan dan seminar biasanya
selalu dibahas tentang sumber daya manusia (SDM), yang mana tujuannya adalah
menyampaikan bagaimana sebaiknya meminit pegawai secara optimal untuk
memberikan kontribusi sebesar-besarnya dalam mencapai misi dan vlsi sebuah
organisasi, dengan tetap memperhatikan kebutuhan pegawai. Untuk menggerakkan
organisasi, harus ada kerjasama di antara manusia atau orang-orang yang ada
daiam organisasi. Suatu kerjasama dapat diwujudkan, apabila orang-orang yang
ada di dalam organisasi saling berhubungan ataupun mengadakan interaksi satu
sama lainnya. dalam hal ini, komunikasi interpersonal termasuk di dalamnya.
Sebagai ilustrasi, di era kompetisi, para pegawai dituntut bekerja profesional,
yang sesuai dengan keterampilan, pengetahuan serta sikap yang baik, dalam
menyelesaikan pekerjaan yang diembannya.
Keberhasilan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan akan mendatangkan rasa
puas di dalam dirinya dan sekaligus dapat menumbuhkan rasa kepercayaan rekan
sekerja serta atasannya. Kepuasan kerja merupakan generalisasi sikap-sikap
terhadap pekerjaan yang didasarkan atas aspek-aspek pekerjaan yang bermacam-macam.
Sekelompok karakteristik yang menunjukkan sikap terhadap pekeijaan adalah
gaji/upah, kondisi keija, pengawasan, teman sekerja, isi pekerjaan, jaminan
kerja serta kesempatan promosi. Sudah tentu, hal ini akan menjadi modal utama
bagi karyawan untuk mengembangkan karirnya di masa datang. Usaha pengembangan
karir bagi seorang pegawai menuntut sikap tertentu dalam pekerjaan. Sikap yang
dimaksud adalah sikap yang mendukung pada pelaksanaan tugasnya sebagai seorang
pegawai. Sikap seseorang terhadap suatu obyek, akan sangat menentukan
perilakunya terhadap obyek tersebut. Untuk itu, para pegawai sangat diharapkan
sekali memiliki sikap yang bersungguh-sungguh, rajin, tekun, mernpunyai
semangat kerja yang tinggi dan menghargai kerja orang lain. Apabila seorang
pegawai memiliki sikap demikian, maka kemungkinan besar pegawai tersebut akan
lebih berhasil dalam menjalankan tugasnya.
Mengingat berperannya sikap dalam membentuk perilaku para pegawai untuk
mencapai keberhasilan dalam pekerjaan, maka pihak-pihak yang berwenang dalam
meningkatkan mutu kerja pegawal, hendaknya tidak mengabaikan faktor-faktor
sikap ini dalam melakukan pembinaannya. Pembinaan yang dilakukan, hendaknya
mengacu kepada perubahan positif dari sikap para pegawai sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Usaha kearah perubahan sikap yang positif, tentu akan berhubungan dengan
berbagai faktor. Salah satu dan faktor-faktor yang terkait dengan perubahan
sikap tersebut adalah komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal ini
menyangkut pembicaraan antara seorang pegawai dengan pegawai lainnya, dimana
diantara masing-masing pegawai dapat melihat, mendengar, tertawa, tersenyum dan
menyampaikan sesuatu kepada yang lain. Setiap komunikasi yang dilakukan
mempunyai makna dan tujuan tertentu. Melalui komunikasi interpersonal dapat
mernbantu hubungan yang lebih balk antara satu pegawai dengan pegawai lainnya,
namun sebaliknya dapat pula memperburuk hubungan, apabila komunikasi
intepersonal yang dilakukan menyinggung perasaan lawan bicaranya. Komunikasi interpersonal
yang teajadi antara pegawai dalam lingkungan kerja, secara tidak langsung akan
berpengaruh terhadap faktor lain dalam organisasi.
Dampak dari komunikasi antara lain adalah kepuasan kerja dan sekaligus
memberikan dampak terhadap peningkatan produksi. Hal mi sekaligus akan
berpengaruh pula terhadap sikap kerja pegawai, ada hubungan yang positif antara
ketepatan komunikasi yang berkenaan dengan tugas, kemanusiaan dan pembaharuan
dengan kepuasan keija dan hash yang dicapai. Sedangkan ketidakpuasan kerja
disebabkan oleh dua hal, yaitu apabila orang tersebut tidak dapat mendapatkan
informasi yang dibutuhkannya untuk melakukan pekerjaan dan hubungan sesama
teman sekeija yang kurang balk.
Gambaran tersebut di atas, memberikan isyarat bahwa bila komunikasi
berlangsung secara efektie atas komunikasi, isi dan kelengkapan pesan serta
frekuensi komunikasi interpersonal, akan memberikan pengaruh positif terhadap
sikap pegawai dalam bekerja. Sedangkan faktor lain yang mempengaruhi sikap atau
perilaku pegawai adalah pengalaman kerja dan pegawai itu sendiri. Sebagai
ilustrasi, seseorang yang akan menduduki posisi tertentu atau kerja tertentu,
biasanya harus memiliki persyaratan yang dibutuhkan untuk posisi atau pekerjaan
itu. Salah satu syarat utama, biasanya dilihat dari segi pengalaman kerja yang
bersangkutan. Misalnya, seseorang diangkat menduduki jabatan kepala bagian pada
instansi atau organisasi dapat dilihat melalui pengalaman keijanya, apakah ia
sudah pernah menjabat Kepala Bagian atau Kepala Sub Bagian, disamping faktor
lainnya.
Demikian pula pegawai yang baru diangkat, biasanya mereka belum bisa
langsung menduduki jabatan atau posisi penting, walaupun ia memiliki
persyaratan lainnya dengan baik, seperti pendidikan atau ijazah. Mereka
tersebut baru diperkenankan untuk memperoleh kesempatan bila dilihat atau
dinilai telah memiliki pengalaman dalam bidang yang nantinya ditempati.
Pengalaman kerja menyangkut tentang apa yang dirasakan seorang pegawai
dalam bekerja. Pengalaman kerja ini ada yang bersifat menyenangkan dan
menggembirakan, serta sebaliknya. Dengan demikian, sikap pegawai terbadap
pekerjaan akan berkaitan dengan komunikasi interpersonal yang dilakukan dan
pengalaman kerja yang dimiliki.
Berdasarkan fenomena tersebut maka ……… …………… ……………… …………. ……… …………… ……………… ………….………
…………… ……………… ………….……… …………… ……………… …………..
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari uraian tersebut di atas yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Apakah terdapat pengaruh secara
simultan antara variabel komunikasi, pengalaman kerja dan sikap pegawai
terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah ?
2.
Apakah terdapat pengaruh secara
parsial antara variabel komunikasi, pengalaman kerja dan sikap pegawai terhadap
kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah ?
3.
Mana diantara variabel yang
berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan rumusan masalah tersebut di
atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh secara simultan antara komunikasi, pengalaman kerja dan
sikap pegawai terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah.
2.
Untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh secara parsial antara komunikasi, pengalaman kerja dan
sikap pegawai terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah.
3.
Untuk mengetahui variabel mana
yang berpengaruh dominan terhadap kinerja pegawai Bagian Umum Sekretariat
Daerah.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain :
1.
Aspek Akademis
Hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan referensi bagi pihak-pihak yang berminat melakukan
penelitian selanjutnya.
2.
Aspek Bagi Pengembangan Ilmu
Pengetahuan
Memberi kontribusi dalam
pengembangan khasanah ilmu pengetahuan terutama terkait dengan manajemen sumber
daya manusia sehingga dapat memperkuat teori-teori tentang komunikasi,
pengalaman kerja dan sikap pegawai serta kinerja pegawai.
3.
Aspek Praktis
Sebagai informasi bagi
Sekretariat Daerah Kota Banjarbaru untuk bahan pengambil keputusan manajerial pengelolaan sumber daya manusia.
0 Komentar