Suatu kali saya bertanya kepada ahli
keuangan terkenal, Bernard Baruch, tentang faktor yang menurutnya mempengaruhi
sukses dan kegagalan pada masa ini. Tanpa keraguan ia memberi tekanan pada
pemusatan perhatian terhadap tujuan. la
merasa bahwa pada umumnya terlalu banyak orang yang mengobral tujuannya.
"Mereka mencoba untuk melakukan terlalu banyak hal dengan arah yang
berbeda-beda," kata Mr. Baruch.
Kalau kita pelajari tentang sukses,
maka satu cirinya yang menonjol adalah ketunggalan tujuan. "Ketunggalan
tujuan adalah salah satu yang paling esensial dalam meraih sukses dalam hidup,
tak peduli apa pun tujuan seseorang itu," ujar John D. Rockefeller, Jr.
"Kuda terbaik tak bisa mengenakan dua pelana," kata pepatah Cina kuno.
Begitu sasaran hidup kita ditentukan
dengan maksud mencapai sukses, kita perlu melakukan perjalanan lurus menuju ke
tempat tujuan. Inilah yang disebut `pendekatan senapan' dalam kehidupan. Kita
memusatkan pandangan terhadap satu sasaran tunggal dan kita membidik ke arah
sasaran tersebut, apa pun bentuk sasarannya. "Pemusatan perhatian adalah
rahasia kekuatan dalam politik, dalam perang, dalam perusahaan, pendeknya dalam
semua bentuk manajemen dalam kehidupan manusia," kata Ralph Waldo Emerson.
Mr. Baruch prihatin terhadap
banyaknya orang yang melakukan `pendekatan senapan mesin' dalam mencari hasil
yang berharga. Mereka menghamburkan tembakan-tembakannya ke berbagai arah, di
sembarang tempat, namun jauh dari sasaran. Orang Cina punya kata-kata mutiara
lain bagi orang yang suka menghamburkan tenaganya, "Orang itu begitu
banyak mengetahui tentang berbagai pekerjaan... keluarganya kelaparan."
Orang-orang yang mengubah wajah dunia adalah
orang-orang yang punya satu tujuan tunggal. Tak ada orang yang bisa melakukan
sesuatu yang istimewa dalam zaman yang serba spesialisasi ini kalau bukan orang
yang punya satu gagasan, tujuan tunggal yang utama, satu hasrat istimewa. Orang
yang ingin mempunyai peran dalam planet ini harus mengarahkan
senapan-senapannya ke satu titik.
0 Komentar